Pandangan Islam Mengenai Patung dan Lukisan

Lukisan ataupun patung merupakan hasil karya seni manusia yang sangat indah. Lukisan dan patung ini memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia. terlebih berguna untuk mengambarkan ilustrasi para tokoh ternama.
Pandangan Islam Mengenai Patung dan Lukisan
Pandangan Islam Mengenai Patung dan Lukisan
Lukisan dan patung sudah sejak jaman dahulu ada. Terlebih saat jaman Mesir Kuno. Dimana terlihat banyak sekali lukisan dan patung dari raja Fir’aun yang sangat serakah tersebut. namun bagaimanakah hukum lukisan dan patung menurut Islam itu? untuk mengetahuinya silahkan simak ulasan berikut ini.

Pandangan Islam mengenai patung dan lukisan

Islam sebenarnya telah melarang adanya lukisan, gambar ataupun patung. Terlebih untuk patung atau lukisan yang mengambarkan para tokoh pejuang dalam Islam. Seperti contohnya menggambarkan kyai, ustadz, habaib, guru besar, pemimpin, pemerintah, raja, panglima dan berbagai tokoh yang diagungkan lainnya.

Lukisan-lukisan yang dilarang menurut Islam tersebut termasuk kedalam hal apapun. Mulai dari pada pakaian, kertas gambar, fotografi hingga pahatan pada patung. Bahkan Nabi Muhammad SAW juga melarang kepada para umatnya untuk tidak menggantungkan/meletakan lukisan ataupun patung tersebut di sekitar kehidupannya.

Rasullulah SAW sangat melarang adanya lukisan dan patung di sekitar kehidupan kaum muslim, terjadi karena dengan adanya lukisan ataupun patung tersebut umat manusia akan mengaggumi dzat selain Allah SWT. Sehingga hal ini memacu pada kesyirikan. Padahal Allah tidak menyukai orang-orang musyrik atau syirik.

Jaman dahulu kala terdapat beberapa lelaki sholeh yang berasal dari umat kaum Nabi Nuh AS. Para lelaki sholeh tersebut kemudian meninggal atau tutup usia. Luka mendalam pastilah dirasakan oleh umatnya tersebut. kemudian syetanpun datang dan membisiki kepada mereka agar membuat sebuah patung untuk mengenang para tokoh-tokoh tersebut dan mencantumkan nama pada setiap patung yang telah dibuat.

Pada akhirnya patung tersebut telah jadi dan diletakan pada beberapa manjelis atau tempat-tempat ibadah disana. Para pembuat patung dan umatnya tersebut memang tidak menyembah patung tersebut dan hanya memfungsikan patung-patung itu sebagai pengingat jasa-jasa para tokoh yang telah meninggal.

Akan tetapi setelah generasi para pembuat patung tersebut meninggal, bergantilah generasi sebelumnya. pada generasi selanjutnya ini mereka tidak tahu akan asal usul adanya patung tersebut. akibatnya mereka mengaggumi patung tersebut bahkan menyembahnya layaknya berhala.

Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Nuh AS untuk memperingati mereka. Akan tetapi mereka menolak. Akibat penolakan inilah Allah melaknat kaum tersebut dengan air bah dan tofan yang sangat dahsyat.

Kisah tersebut menjadi alasan mengapa Nabi Muhammad SAW melaknat atau melarang siapa saja yang membuat lukisan ataupun patung. Bahkan para palukis atau pembuat patung (patung bernyawa) akan mendapatkan siksa yang lebih pedih di hari kiamat nantinya. Itulah ulasan mengenai pandangan Islam terhadap lukisan dan patung.